·
Keberadaan Ilmu Ekonomi Sebagai Bagian dari Ilmu-Ilmu Sosial
Ilmu ekonomi mau tidak mau tidak bisa
melepaskan diri dari esensinya sebagai ilmu sosial. Sebagai ilmu sosial peran
dasar ilmu ekonomi adalah menganalisis dan memecahkan masalah-masalah sosial
masyarakat yang berhubungan dengan ekonomi. Pemecahan ini tidak selalu dapat
dipecahkan secara makro. Pemecahan secara mikro jelas dibutuhkan. Orang per
orang baik secara individu ataupun kelompok membutuhkan pemecahan atas masalah
mereka secara individualized. Pemecahan ini tentu saja membutuhkan analisis yg
tidak saja bersifat teoritis-matematis seperti dalam ilmu ekonomi, tetapi
membutuhkan analisis yang benar-benar sesuai dengan tantangan ruang dan waktu
serta konteks masalah pada saat itu.
·
Kegagalan Ilmu-Ilmu Dasar Ekonomi.
Ilmu-ilmu dasar ekonomi terutama ilmu
Ekonomi makro dan ekonomi mikro telah dianggap gagal memecahkan dan
menganalisis masalah-masalah ekonomi yang terjadi. Beberapa teori dasar dalam
ekonomi mikro seperti hukum permintaan, teori kepuasan marginal, teori perilaku
konsumen dan sebagainya, dianggap tidak memadai untuk menjelaskan kompleksitas
permasalahan-permasalahan aktual ekonomi.
·
Perkembangan masyarakat dan pola-pola kehidupan zaman.
Zaman industri telah membuat perubahan
yang signifikan dalam tatanan kehidupan masyarakat, yang pada akhirnya disebut
sebagai zaman modern. Tetapi perlu pula disadari bahwa perkembangan masyarakat
post-modern tidak lagi bertumpu pada kelompok-kelompok masyarakat, tetapi pada
kehidupan yang bersifat individualized, hal yang kemudian dikenal sebagai era
informasi. Perkembangan marketing sebagai ilmu pada paruh kedua abad 20, turut
dipengaruhi oleh para pemikir futuristik yang telah memperkirakan arah perkembangan
dunia menuju era informasi tersebut.
·
Runtuhnya sistem komunisme dunia.
Sistem komunisme yang pernah merajai
sebagian belahan dunia sejak PD I dan berlanjut pada PD II. Politik pada masa
perang dingin pun mencerminkan adanya perbedaan pandangan yang sangat mencolok
antara kapitalisme dan komunisme, yang sebenarnya berawal dari masalah ekonomi.
Lebih tepatnya, secara filsafati perbedaan tafsiran terhadap Injil Matius.
Dengan runtuhnya sistem komunisme dunia,
dunia menjadi terbuka bagi aktivitas ekonomi. Negara-negara yang tadinya
menganut sistem ekonomi komando, beralih untuk memperlajari sistem ekonomi
pasar, dan ilmu aplikatif yg paling digemari adalah ilmu pemasaran. Buku-buku
dari berbagai ahli di dunia barat mulai dibawah dan diterjemahkan ke dalam bahasa
setempat. Tidak terkecuali juga buku-buku pemasaran, terutama buku dari begawan
marketing dunia, Philip Kotler.
Selain dari latar belakang lahirnya dan
berkembangnya ilmu marketing, kita perlu mengenal beberapa hal mendasar dalam
sejarah marketing. Marketing jelas dimulai dari kegiatan pertukaran entah antar
pribadi dengan pribadi, kelompok dan seterusnya. Pertukaran ini membutuhkan
suatu konsensus bersama di antara pihak2 yang melakukan pertukaran tersebut.
Tetapi pertukaran ini sendiri tidak dapat disebut sebagai ilmu marketing.
Karena sebenarnya kegiatan tersebut lebih bersifat praktis ekonomi semata.
Marketing lahir sebagai ilmu justru
berawal dari ilmu periklanan (advertising). marketing pertama kali diajarkan
dalam kelas oleh ED. Jones pada tahun 1906 di University of Michigan dan
kemudian oleh Simon Litman di University of California pada tahun itu juga.
Marketing selanjutnya lebih dipandang sebagai ilmu distribusi (distribusi
masal), dan pengajarannya pun semakin luas pada universitas-universitas
terkemuka di Amerika Serikat. Sedangkan dipandang dari sudut advertising,
marketing sudah berkembang lebih dulu pada paruh terakhir abad ke-19, melalui
penerbitan buku-buku yang berhubungan dengan advertising.
Pada masa-masa terkemudian, marketing
diajarkan dengan tiga elemen utama, yaitu advertising, selling dan
distribution. Dan selanjutnya perlahan namun pasti, unsur-unsur lain pun mulai
dimasukan dalam pemikiran-pemikiran marketing. Di antaranya, konsep konsumsi,
perilaku pasar, dan seterusnya.
Marketing tumbuh sebagai ilmu modern,
seperti dikenal pada saat ini, karena dorongan para ahli yang turut serta
menyumbang pemikiran di dalamnya. Para ahli ini dibagi dalam 4 kelompok utama,
yaitu:
1. Kelompok pendiri adalah mereka yang
melahirkan marketing sejak dari pertama, yang meletakan dasar-dasar marketing
seperti yang sudah disebutkan diatas, di mana marketing memiliki 3 elemen dasar
utama.
2. Kelompok akademisi, di antara mereka
adalah Philip Kotler, Theodore Levitt, dan lain sebagainya. Masa ini ditandai
dengan pengembangan ke arah modernisasi pemikiran marketing, dan pemanfaatan
ilmu-ilmu lain yang relevan dalam bidang marketing, seperti psikologi sosial.
3. Kelompok konsultan. Jumlah mereka
cukup banyak. Pemikiran mereka tidak semata-mata pada penelitian yang bersifat
kuantitatif, tetapi lebih mengarah pada pengamatan dan observasi yang bersifat
subjektif. Di antara mereka ini adalah Jack Trout dan Al Ries.
4. Kelompok praktisi, adalah mereka yang
tadinya bekerja dalam bidang pemasaran, pernah memegang jabatan tinggi bidang
marketing di dalam suatu perusahaan besar dan seterusnya. Pemikiran mereka
lebih berorientasi kepada pengalaman mereka pribadi selama mereka bekerja.
Sehingga pemikiran mereka bersifat aplikatif.
Pemisahan ini pada dasarnya tidak
bersifat permanent, karena ada juga kelompok akademisi yang menjadi konsultan,
praktisi dan lain sebagainya. Pemisahan ini dimaksudkan untuk memahami kerangka
berpikir marketing sebagai ilmu dengan lebih baik.
Gelombang-gelombang baru teknologi
dewasa ini, turut pula mempengaruhi perkembangan ilmu marketing.
Pemikiran-pemikiran mutakhir seperti CRM (Costumer Relationship Marketing),
Presicion Marketing, Marketing on the Internet, merupakan bukti bahwa
perkembangan marketing dipengaruhi oleh perkembangan teknologi khususnya dalam
bidang informasi dan komunikasi.
sejarah marketing
Reviewed by Anisa
on
21.25
Rating:
Black titanium ring - TITanium Artworks
BalasHapusblack titanium guy tang titanium toner ring - TITanium Artworks. The ultimate titanium damascus game engine man titanium bracelet - a titan metal true artistry of craftsmanship! You're the man behind titanium straightener the ring!